31 Agustus 2008

Membuat DHCP Server

  • Menginstall DHCP Server Alat Yang dibutuhkan:

1. 2 PC. 2. Kabel Cross . 3. CD Install Debian 1-8.

  • Cara Kerja :

  ==> Untuk masing-masing pada ke2 PC yang berperan sebagai Server dan Satunya Sebagai                  client yaitu caranya sebagai berikut:

  • Colokkan kabel cross pada Server di eth0 dan Client di eth1 nya.
  • Installah cd debian ke 1-8.
  • Kemudian Masuklah pada directory etc.
  • Masuklah pada directory dhcp3.
  • Kemudian installah dhcp servernya dengan mengetikkan perintah apt-get install dhcp3-server. ( setelah itu akan muncul tulisan Do you want to continue (y/n)?y kemudian ada perintah untuk memasukkan cd berapa yg diinginkan yang berbunyi “Media Change : please insert the disc labeled ‘Debian GNU/Linux 4.0 r0_Etch_official i386 cd Binary -4 20070487-11.55’ in the drive’/cdrom/and press enter”. Kemudian masukkan cd ke-4.
  • Kemudian setelah selesai install cd ke-4, masuklah pada pico interfaces untuk mensetting IP Server/Client.
  • Misalnya dalam pico interfaces terdapat perintah-perintah sebagai berikut:      -- Klo untuk Client hanya ketikkan perintah:           auto eth1          Iface eth1           iface lo inet loopback      -- Sedangkan untuk server, perintahnya misalnya:          Auto eth0          iface eth0 inet satatic         Address : 192.168…… (alamat IP server)         Netmask 255.255.255.0         Network 192.168……. ( network server)        Broadcast 192.168. … 255        Gateway 192.168. … … (gateway server)
  • Kemudian keluarlah dari pico interfaces dan simpan perubahannya.
  • Setelah itu restart dengan mengetik perintah /etc/init.d/networking restart.
  • Kemudian masuklah pada pico dhcpd.conf
  • Kemudian edit Baris ke-50 yang terdapat tulisan: # A slightly different configuration for an internal subnet.  #subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {  #range 192.168.10.150 192.168.10.254;  #option domain-name-servers ns.kampoeng.net;  #option domain-name "kampoeng.net";  #option routers 192.168.10.254;  #option broadcast-address 192.168.10.0;  #default-lease-time 600;  #max-lease-time 7200; 
  • ( Jika jadi Server,maka hilangkan tanda # pada baris ke-50 tersebut seperti diatas,   tetapi jika jadi client maka tanda # nya tidak perlu dihapus).   Agar dapat terbaca.
  • Kemudian simpan dan keluarlah dari pico dhcpd.conf tersebut.
  • Dan selanjutnya restart dengan mengetikkan perintah /etc/init.d/dhcp3-server restart. Apabila tidak ada tulisan Failed berarti telah berhasil merestart.
  •  Kemudian pada server ping kan ke client,apabila telah tersambung/connect berarti sudah berhasil, begitupun sebaliknya dengan client ping kan juga ke server.
  • Pada dasarnya perintah yang dilakukan pada PC untuk Client dan PC untuk Server sama hanya yang berbeda pada saat kita mengatur IP di interfacesnya maupun di pico dhcpd.conf nya. 
  • Selesai.

0 comment: